فصل ومعنى لا ا له ا لا ا الله لا معبود بحق ف الوجودالاالله
Pengertian lafadz Laa ILaaha ILLaLLah adalah tidak ada yang patut disembah secara hak didalam wujudnya kecuali Allah.
Catatan :
Keutamaan ( Fadhilah) lafadz Laa ILaaha ILLaLLah sangat banyak, Nabi bersabda bahwa orang yang membaca lafadz ini sebanyak tiga kali sehari,maka dosa dosa yang dilakukan nya pada hari itu terhapus (diampuni), nabi Musa diberi Wahyu oleh Allah dalam kitab taurat, bahwasanya bila diperkirakan tidak ada orang yang mengucap لا اله الا الله, maka neraka jahannam akan menguasai ( merusak ) penghuni dunia.
“Tidak ada Tuhan selain Allah” merupakan makna kalimat “laa ilaaha illallah” yang populer di kalangan kaum muslimin. Dalam hal ini, kata “ilah” diartikan dengan kata “Tuhan”. Namun perlu diketahui bahwa kata “Tuhan” dalam bahasa Indonesia memiliki dua makna.
Pertama, kata “Tuhan” yang identik dengan pencipta, pengatur, penguasa alam semesta, pemberi rizki, yang menghidupkan, yang mematikan, dan yang dapat memberikan manfaat atau mendatangkan madharat.
Kedua, kata “Tuhan” yang berarti sesembahan. Yaitu sesuatu yang menjadi tujuan segala jenis aktivitas ibadah.
Karena terdapat dua makna untuk kata “Tuhan”, maka kalimat “Tidak ada Tuhan selain Allah” juga memiliki dua pengertian. Pengertian pertama, “Tidak ada pencipta, pemberi rizki, dan pengatur alam semesta selain Allah”. Pengertian kedua, “Tidak ada sesembahan selain Allah”. Oleh karena itu, dalam pembahasan selanjutnya kita akan meninjau apakah memaknai kalimat “laa ilaaha illallah” dengan kedua pengertian tersebut sudah benar serta berdasarkan dalil-dalil dari Al Qur’an dan As-Sunnah.
Pada kalimat [ لآإِلَهَ إِلاَّ الله ] terdapat empat kata yaitu:
- Kata Laa ( لآُ) berarti menafikan, yakni meniadakan semua jenis sesembahan.
- Kata ilaah ( إِلَهَ) berarti sesuatu yang disembah.
- Kata illa (إِلاَّ ) berarti pengecualian.
- Kata Allah (الله ) maksudnya bahwa Allah adalahilaah/sesembahan yang benar.
Dengan demikian makna [لآإِلَهَ إِلاَّ الله ] adalah menafikan segala sesembahan selain Allah dan hanya menetapkan Allah saja sebagai sesembahan yang benar.1
Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala:
ذَلِكَ بِأَنَّ اللهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَايَدْعُونَ مِن دُونِهِ هُوَ الْبَاطِلُ وَأَنَّ اللهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ
“(Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (Al Hajj: 62).
Allah juga berfirman :
وَلاَ تَدْعُ مِن دُونِ اللّهِ مَا لاَ يَنفَعُكَ وَلاَ يَضُرُّكَ فَإِن فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إِذاً مِّنَ الظَّالِمِينَ
“Dan janganlah kamu menyembah sesuatu yang tidak bisa memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah. sebab jika kamu berbuat (yang demikian), itu, maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang zalim“. (Yunus : 106)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar